Kenapa Unsur-Unsur di Alam Berpasangan?
Fakta di alam menunjukan banyak ditemukan zat baik berupa unsur atau senyawa. Keberadaan zat tersebut sangat ditentukan oleh kestabilan zat itu sendiri. Zat yang stabil ditemukan dalam bentuk unsur bebas, namun jika zat itu tidak stabil maka kita akan menemukannya dalam bentuk senyawa.
Beberapa
penemuan terdahulu menunjukkan bahwa beberapa gas ditemukan sebagai atomnya,
seperti gas Helium (He), Neon (Ne) dan Argon (Ar). Berbeda dengan gas Oksigen
yang ditemukan dalam bentuk senyawa (O2), demikian pula dengan gas
Nitrogen (N2) dan gas Karbondioksida (CO2). Dari sisi
penulisan atau lambang dapat kita lihat bahwa gas yang stabil ditemukan di alam
dituliskan dengan nama atomnya seperti He, Ne dan Ar. Sedangkan senyawa
penulisannya didasari pada atom penyusunnya, misalnya gas Oksigen disusun oleh
2 (dua) atom oksigen sehingga dituliskan atau dilambangkan dengan O2,
demikian pula untuk Karbondioksida yang dilambangkan dengan CO2 yang
memiliki arti bahwa gas tersebut disusun oleh satu atom Karbon dan 2 (dua) atom
Oksigen. Hasil penemuan para ahli kimia menunjukkan bahwa gas yang stabil dalam
bentuk atomnya memiliki konfigurasi elektron yang khas.
Konfigurasi
tersebut ditunjukkan dengan terisinya seluruh elektron pada sub tingkat energi
terluarnya khususnya untuk orbital p dan pengecualian untuk gas He mengisi pada
orbital s, perhatikan Gambar berikut.
Gambar Konfigurasi elektron terluar dan kestabilan
Untuk He yang
memiliki nomor atom 2, maka terdapat dua elektron dan atom Helium hanya
memiliki satu sub tingkat energi dengan orbital 1s. Kedua elektron tersebut
tepat penuh mengisi orbital 1s2.
Sedangkan gas Neon yang memiliki nomor atom 10, memiliki 10 elektron dengan konfigurasi 1s2, 2s2, 2p6, tampak bahwa orbital 2p terisi penuh.
Demikian pula
dengan Ar, yang bernomor atom 18, memiliki konfigurasi elektron dengan orbital
terluar terisi penuh.
Gas-gas yang
memiliki konfigurasi elektron dimana seluruh orbital p-nya terisi penuh
memiliki kestabilan dan sulit bereaksi, gas-gas tersebut dikenal dengan gas
mulia.
Atom-atom yang
tidak memiliki konfigurasi seperti gas mulia, memiliki kecenderungan untuk
mengikuti pola gas mulia, sehingga elektron valensi atau elektron orbital
terluarnya terisi penuh. Kecenderungan dilakukan oleh atom dengan berbagai cara
seperti melepaskan elektron, menarik elektron dari luar atau dengan cara
menggunakan elektron secara bersama-sama dengan atom lainnya. Perubahan satu
atom dalam mencapai konfigurasi gas mulia diikuti dengan peristiwa ikatankimia. Atas dasar kecenderungan ini ikatan kimia dapat diklasifikasikan.
Konsep Ikatan Kimia diatas mirip dengan konsep Pernikahan yaitu saling melengkapi separuh dari agama, agar mendapatkan kestabilan, kedamaian dan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Post a Comment for "Kenapa Unsur-Unsur di Alam Berpasangan?"