Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Boraks
Analisis
Kualitatif Boraks
·
Uji nyala sampel boraks
Uji nyala adalah salah satu metode pengujian untuk mengetahui apakah
dalam makanan terdapat boraks atau
tidak. Disebut uji nyala karena sampel yang digunakan dibakar, kemudian warna
nyala dibandingkan dengan warna nyala boraks asli. Serbuk boraks murni dibakar
menghasilkan nyala api berwarna hijau. Jika sampel yang dibakar menghasilkan
warna hijau maka sampel dinyatakan positif mengandung boraks.
Prosedur dilakukan dengan melarutkan senyawa uji dengan metanol dalam wadah
(cawan penguap), kemudian dibakar, warna api hijau menunjukkan terdapat senyawa boraks.
·
Uji warna dengan kertas turmerik
Kertas turmerik adalah kertas saring yang dicelupkan ke dalam larutan
turmerik (kunyit) yang digunakan untuk mengidentifikasi asam borat.
Prosedur :
1.
Kurang lebih 10 g sampel di gerus
masukkan ke kurs porselen,
2.
Tambahkan 10 ml Natrium Karbonat
10% dan diaduk rata,
3.
Diuapkan diatas tangas air sampai
kering atau mengarang
4.
Masukkan ke dalam tanur dan
dipijarkan pada suhu 5500 sampai pengabuan sempurna,
5.
Setelah dingin ditambahkan 10 ml
air panas, panaskan
6.
Tambahkan HCl (1:1) sampai asam,
7.
Saring sampai didapat filtrat
8.
Kertas turmerik dicelupkan kedalam
filtrat
9.
Jika berwarna merah maka positif
mengandung boraks
10. Dan bila diberi uap ammonia berubah menjadi hijau-biru yang gelap maka
sampel tersebut positif mengandung boraks. (BPOM RI, 41/MA/93)
Analisis Kuantitatif Boraks
Semua senyawa organik dihilangkan pada proses pengarangan, kemudian sisa-sisa senyawa organik (C) dijadikan karbonat pada proses pengabuan setelah diberi air kapur. Semua karbonat diendapkan dalam keadaan alkalis dengan air kapur. Sisa-sisa karbonat dalam larutan diikat dengan H2SO4 sambil dipanaskan. Asam borat bebas direaksikan dengan manitol yang memberikan H yang dapat ditentukan secara acidimetri. (BPOM RI, 1981).
Post a Comment for "Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Boraks"