Reaksi Redoks Berdasarkan Perubahan Bilangan Oksidasi
Reaksi Redoks Berdasarkan Perubahan Bilangan Oksidasi
Pada topik sebelumnya, kalian telah belajar tentang konsep reaksi redoks sebagai reaksi pengikatan dan pelepasan oksigen dan serah terima elektron. Konsep reaksi ini cocok untuk menjelaskan reaksi redoks yang terjadi pada senyawa-senyawa ion. Lantas, bagaimana untuk reaksi redoks yang melibatkan senyawa kovalen? Apakah konsep tersebut dapat digunakan? Untuk tahu jawabannya, yuk simak topik ini dengan saksama.
Tahukah Kamu?
Pada proses
pembentukan senyawa kovalen, tidak terjadi perpindahan elektron. Perhatikan
contoh berikut ini.
N₂ (g) + 2O₂ (g) → 2 NO₂ (g) 2H₂ (g) + O₂ (g) → 2H₂O (g)
Menurut
konsep pengikatan dan pelepasan oksigen, kedua reaksi di atas termasuk reaksi
oksidasi karena keduanya melibatkan pengikatan oksigen. Akan tetapi, reaksi
tersebut tidak dapat dengan mudah dijelaskan menggunakan konsep serah terima
elektron karena keduanya merupakan senyawa kovalen dengan penggunaan bersama
pasangan elektron.
Dalam
berbagai reaksi redoks yang melibatkan spesi yang kompleks, kadang tidak mudah
untuk menentukan atom yang melepas elektron dan atom yang menangkap elektron.
Perhatikanlah reaksi redoks berikut.
2KMnO₄ + 3H₂SO₄ + H₂C₂O₄ → K₂SO₄ + 2MnSO₄ + 2CO₂ + 4H₂O
Pada
reaksi di atas, kita tidak bisa dengan mudah mengenali unsur yang melepas
elektron (mengalami oksidasi) dan unsur yang menangkap elektron (mengalami
reduksi).
Atas
dasar permasalahan tersebut, munculah konsep reaksi redoks berdasarkan
perubahan bilangan oksidasi. Reaksi redoks yang sukar dijelaskan dengan konsep
pengikatan dan pelepasan oksigen atau dengan konsep serah terima elektron,
dapat dengan mudah dijelaskan dengan menggunakan konsep perubahan bilangan
oksidasi yang akan kita pelajari pada topik ini.
◘◘◘◘ Bilangan Oksidasi ◘◘◘◘
Bilangan oksidasi
(biloks) suatu unsur adalah bilangan yang dimiliki suatu unsur dalam membentuk
senyawa yang dapat bernilai positif, negatif maupun nol. Bilangan oksidasi
memiliki aturan tertentu seperti berikut.
Aturan
Bilangan Oksidasi
1.
Bilangan oksidasi unsur bebas
(tidak bersenyawa) adalah nol.
Contoh:
Atom Na, Cu, Fe, O pada O2, N
pada N2, S pada S8, dan P pada P4 memiliki biloks nol (0) karena merupakan
unsur bebas.
2.
Bilangan oksidasi ion tunggal
adalah sama dengan muatan ion tersebut.
Contoh
Pada ion Cu2+ , biloks
atom Cu = +2.
Pada ion Fe3+ , biloks
atom Fe = +3.
3.
Jumlah bilangan oksidasi seluruh
atom-atom dalam suatu senyawa netral adalah nol.
Contoh:
Pada senyawa H2O, jumlah
biloks dari 2 atom H + 1 atom O = 0.
4.
Jumlah bilangan oksidasi seluruh
atom-atom dalam suatu senyawa ion adalah sama dengan muatan ion tersebut.
Contoh:
Pada ion SO42- , jumlah
biloks dari 1 atom S + 4 atom O = -2.
Pada ion NH4+ , jumlah
biloks dari 1 atom N + 4 atom H = +1.
5.
Unsur-unsur tertentu mempunyai
bilangan oksidasi tertentu dalam membentuk suatu senyawa.
Contoh:
Atom hidrogen (H) di dalam senyawa umumnya
memiliki biloks +1, kecuali dalam hidrida logam. Pada hidrida logam seperti
NaH, LiH, CaH2, MgH2, dan AlH3, atom hidrogen memiliki biloks -1.
Atom oksigen (O) di dalam
senyawa umumnya memiliki biloks -2, kecuali dalam senyawa peroksida dan
superoksida. Pada senyawa peroksida seperti H2O2, Na2O2, dan BaO2, atom oksigen
memiliki biloks -1. Pada superoksida (OF2) oksigen memiliki biloks +2.
Atom-atom golongan IA (Li, Na, K, Rb, Cs, dan
Fr) dalam senyawa selalu mempunyai bilangan oksidasi +1.
Atom-atom golongan IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba)
dalam senyawa selalu mempunyai bilangan oksidasi +2.
Atom-atom golongan IIIA (B, Al, Ga) dalam
senyawa selalu mempunyai bilangan oksidasi +3.
Reaksi
Redoks Berdasarkan Perubahan Bilangan Oksidasi
Perubahan bilangan
oksidasi menandakan adanya perubahan jumlah elektron pada unsur, baik dalam
senyawa ionik maupun senyawa kovalen polar. Berikut ini contoh reaksi redoks
berdasarkan perubahan biloks.
MnO₂ (s)
+ HCl (aq) → MnCl₂ (aq) + Cl₂ (g) + H₂O (l)
Untuk
menentukan unsur yang mengalami oksidasi dan unsur yang mengalami reduksi,
digunakan perhitungan bilangan oksidasi unsur seperti berikut ini.
Reaksi oksidasi : Cl– → Cl₂
-1 0
Biloks Cl bertambah
Reaksi oksidasi : MnO₂ → Mn2+
+4 +2
Biloks Mn berkurang
Persamaan
reaksi readoksnya dapat ditulis secara lengkap sebagai berikut.
Pada
contoh di atas, klor mengalami oksidasi (pertambahan bilangan oksidasi),
sedangkan mangan mengalami reduksi (penurunan bilangan oksidasi). Penggunaan
bilangan oksidasi pada reaksi redoks lainnya dapat dilihat pada contoh di bawah
ini.
Dari beberapa reaksi tersebut, dapat kita
simpulkan bahwa:
Oksidator = zat yang mengalami reduksi
(mengalami penurunan bilangan oksidasi)
Reduktor = zat yang mengalami oksidasi
(mengalami pertambahan bilangan oksidasi)
Sekarang, kalian tentu telah paham dengan
topik ini. Agar pemahaman kalian bertambah, yuk kerjakan latihan soal-soal yang
ada.
Post a Comment for "Reaksi Redoks Berdasarkan Perubahan Bilangan Oksidasi"