Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Persamaan Reaksi Redoks Sederhana

Persamaan Reaksi Redoks Sederhana

Jika pada topik sebelumnya kalian telah belajar tentang bilangan oksidasi, pada topik kali ini kalian akan belajar tentang persamaan reaksi redoks sederhana. Agar kalian mengerti, yuk simak dengan baik topik ini.

Persamaan Reaksi Redoks Sederhana

Reaksi Redoks

Reaksi redoks merupakan singkatan dari reaksi reduksi dan oksidasi. Setiap terjadi reaksi reduksi, terjadi pula reaksi oksidasi atau bisa dikatakan reaksi redoks berlangsung secara serentak. Perlu kalian ketahui, ada banyak reaksi redoks yang tidak dapat dijelaskan dengan konsep pengikatan atau pelepasan oksigen maupun transfer elektron. Perhatikanlah beberapa reaksi redoks di bawah ini.

a)      CO2 (g ) + 4H2 (g ) → CH4 (g ) + 2H2O (l )

b)     I2 (g ) + 3Cl2 (g) → 2ICl3 (g )

c)      Cu (s ) + HNO3 (aq ) → Cu(NO3)2 (aq ) + NO2 (g ) + H2O (l )

d)     Na2S2O3 (aq ) + 2HCl (aq ) → 2NaCl (aq ) + H2O (l ) + SO2 (g ) + S (s )

        Oleh karena hal tersebut, para pakar kimia mengembangkan konsep alternatif, yaitu dengan perubahan bilangan oksidasi. Menurut konsep ini, jika pada suatu reaksi bilangan oksidasi atom meningkat, maka atom tersebut mengalami oksidasi. Sebaliknya, jika bilangan oksidasinya turun, maka atom tersebut mengalami reduksi.

        Untuk mengetahui suatu reaksi tergolong reaksi redoks atau bukan berdasarkan perubahan bilangan oksidasi, perlu diketahui biloks dari setiap atom, baik dalam pereaksi maupun hasil reaksi. Perhatikan contoh reaksi redoks sederhana berikut:

                                            SO2 + O2 → SO3

        Berdasarkan aturan penentuan biloks, jumlah biloks unsur-unsur dalam SO2, O2, dan SO2adalah 0. Biloks O dalam SO2 dan SO3 = –2, maka biloks S dalam SO2 = +4 dan biloks S dalam SO3 = +6. Reaksi tersebut dapat dinyatakan dalam diagram berikut.

Berdasarkan diagram tersebut dapat disimpulkan bahwa:

a)      atom S mengalami kenaikan biloks dari +4 menjadi +6, peristiwa ini disebut oksidasi;

b)      atom O mengalami penurunan biloks dari 0 menjadi –2, peristiwa ini disebut reduksi.

Dengan demikian, reaksi tersebut adalah reaksi redoks. Di dalam reaksi redoks terdapat zat-zat yang berperan sebagai pengoksidasi (oksidator) dan pereduksi (reduktor). Oksidator adalah atom yang menyebabkan atom lain mengalami oksidasi. Sebaliknya, reduktor adalah atom yang menyebabkan atom lain mengalami reduksi.

        Manakah reduktor dan oksidator pada reaksi di atas? Oleh karena molekul O2 menyebabkan molekul SO2 teroksidasi maka molekul O2 adalah oksidator. Molekul O2 sendiri mengalami reduksi akibat molekul SO2 sehingga SO2 disebut reduktor. Dari contoh ini, dapat disimpulkan bahwa:
Oksidator = mengalami reduksi
Reduktor = mengalami oksidasi

 

Contoh Reaksi Redoks

        Pada reaksi diatas, MnO2 bertindak sebagai oksidator dan HCl sebagai reduktor, sedangkan MnCl2 sebagai hasil reduksi dan Cl2 sebagai hasil oksidasi. Coba kalian perhatikan, oksidator dan reduktor pada reaksi tersebut merupakan zat yang berbeda. Jika dalam reaksi redoks kalian menemukan zat yang sama berperan sebagai oksidator sekaligus reduktor, maka reaksi tersebut disebut reaksi autoredoks atau reaksi disproporsionasi.

Contoh Reaksi Autoredoks

        Pada reaksi di atas, tampak bahwa Cl2 mengalami oksidasi menjadi HClO dan mengalami reduksi menjadi HCl. Hal ini berarti Cl2 berperan sebagai reduktor sekaligus sebagai oksidator. Dengan demikian, reaksi tersebut termasuk reaksi autoredoks. Adapun kebalikan dari reaksi autoredoks adalah reaksi konproporsionasi, yaitu reaksi redoks yang mana hasil reduksi dan hasil oksidasi merupakan zat yang sama.

Contoh Reaksi Konproporsionasi

Pada reaksi di atas, tampak bahwa hasil oksidasi dan hasil reduksinya sama yaitu belerang.

Nah, sekarang kalian sudah paham bukan tentang persamaan reaksi redoks sederhana? Agar pemahaman kalian bertambah, yuk kerjakan soal-soal latihan yang ada.

 


Post a Comment for "Persamaan Reaksi Redoks Sederhana"