Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian, Struktur dan Tata Nama Lemak

Pengertian dan Struktur Lemak

Jika pada topik-topik sebelumnya kalian telah belajar tentang polimer, karbohidrat, dan protein, pada topik kali ini kalian akan belajar tentang lemak dan asam lemak. Tentu kalian sudah sering mendengar kata lemak. Bukankah teman-temanmu yang berbadan gemuk seringkali dikatakan kelebihan lemak? Ya, itu memang benar. Konsumsi lemak yang berlebihan dan tidak diiringi dengan aktivitas atau olahraga yang cukup akan menyebabkan penimbunan lemak di dalam tubuh. Penimbunan lemak inilah yang mengakibatkan kegemukan. Agar kalian lebih tahu tentang lemak, yuk simak topik ini dengan baik.

A.    Pengertian dan Struktur Lemak

1.      Pengertian Lemak

Lemak (lipid) merupakan senyawa yang tidak dapat larut dalam air. Secara umum istilah lemak merujuk pada lipid yang berwujud padat, sedangkan minyak merujuk pada lipid yang berwujud cair pada suhu ruang. Jika ditinjau dari struktur molekulnya, lemak adalah suatu trigliserida, yaitu ester dari gliserol dengan asam-asam karboksilat suku tinggi. Asam karboksilat yang membentuk lemak ini disebut juga dengan asam lemak.

2.      Struktur Lemak

Secara umum, lemak mempunyai struktur seperti berikut.

R1, R2, R3 adalah gugus alkil. Jika ketiga alkilnya sama (R1 = R2 = R3), terbentuk trigliserida sederhana, sedangkan jika alkilnya berbeda maka terbentuk trigliserida campuran.

B.     Tata Nama Senyawa Lemak ◈◈◈

Tata nama senyawa lemak didasarkan pada nama asam lemak yang terikat pada gliserol.

1.      Tata Nama Trigliserida Sederhana

Penamaan gliserida sederhana yaitu dengan menyebutkan gliseril tri diikuti asamnya.

Untuk penamaan secara trivial, yaitu dengan memberi awalan tri dan asamnya diberi akhiranin.

Contoh:

Senyawa lemak di atas terdiri dari 3 asam lemak yang sama yaitu asam stearat, senyawa tersebut dinamakan gliseril tristearat atau tristearin.

2.      Tata Nama Trigliserida Campuran

Atom-atom C pada gliserol diberi simbol-simbol α, β, γ. Jika ketiga asamnya berbeda, perlu disebutkan masing-masing nama asam tersebut sesuai dengan tempatnya pada atom C dengan penambahan akhiran –o pada gliserolnya, sedangkan untuk asam lemak terakhir diberi akhiran –in seperti pada lemak sederhana.

Jika ada asam yang sama, maka penamaannya dengan menyebutkan radikal asam yang tak sama terlebih dahulu dengan ditambah akhiran – o, sedang radikal asam lainnya disebutkan dengan memberi awalan di-.

Contoh:

Senyawa lemak tersebut dinamakan gliseril palmito stearo oleat atau α-palmito β-stearo γ-oleat.

C.     Sifat Fisika Minyak Dan Lemak  

Beberapa sifat minyak dan lemak adalah sebagai berikut:

  • Perbedaan utama antara minyak dan lemak adalah pada konsistensi masing-masing zat pada temperatur kamar.
  • Dalam keadaan murni, baik minyak maupun lemak berwarna kuning pucat, kecuali minyak nabati kadang berwarna hijau karena mengandung klorofil.
  • Massa jenis lebih kecil dari air serta tidak larut di dalamnya.
  • Lemak maupun minyak larut dalam eter, bensin, karbon disulfida, karbon tetraklorida, dan sedikit larut dalam alkohol.

D.    Sifat Kimia Minyak Dan Lemak

a.      Hidrolisis
Bila lemak atau minyak dihidrolisis, maka akan diperoleh gliserol dan asam lemak.

b.      Oksidasi
Oksidasi pada senyawa lemak dapat mengakibatkan perubahan tertentu sehingga menimbulkan bau dan rasa tak enak. Peristiwa oksidasi yang menghasilkan zat dengan bau serta rasa tak enak yang bersifat spesifik ini disebut ransiditas/tengik.

c.       Hidrogenasi
Minyak-minyak yang mengandung asam-asam lemak tak jenuh dapat dibuat menjadi padat dengan cara hidrogenasi (membuat jenuh ikatan-ikatan rangkapnya).

d.      Pembentukan Akrolein
Jika minyak atau lemak dipanaskan pada suhu sangat tinggi, maka dapat terjadi pelepasan senyawa akrolein, yakni produk dehidrasi dari gliserol.

Sekarang, kalian tentu sudah paham tentang topik ini. Agar pemahaman kalian bertambah, yuk kerjakan latihan soal-soal yang ada.

 


Post a Comment for "Pengertian, Struktur dan Tata Nama Lemak"