Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penerapan Sifat-Sifat Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari

Penerapan Sifat-Sifat Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari

Pada topik ini, kita akan membahas penerapan sifat-sifat koloid dalam kehidupan sehari-hari. Sebelumnya kalian telah mempelajari pengertian koloid dan sifat-sifatnya. Coba ingat kembali pengertian koloid. Koloid merupakan sistem dispersi yang ukuran partikelnya lebih besar dari larutan, tetapi lebih kecil dari suspensi (campuran kasar). Sifat-sifat koloid diantaranya efek tyndall, gerak brown, koagulasi (pengendapan), adsorpsi, dialisis, dan koloid pelindung. Sifat-sifat koloid ini dapat kita lihat penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Baiklah, tentunya kalian semua telah mengingat kembali hal-hal yang perlu kalian pahami sebagai modal dasar dalam mempelajari topik ini.

 

Penerapan sifat-sifat koloid dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.

1.      Penerapan efek Tyndall dalam kehidupan sehari-hari.

Efek Tyndall adalah proses penghamburan cahaya pada partikel koloid. Dalam kehidupan sehari-hari, efek Tyndall diterapkan pada:

a.       penggunaan lampu sorot mobil pada kondisi cuaca berkabut. Lampu mobil akan lebih terang pada kondisi berkabut daripada kondisi cuaca cerah;

b.      sorot lampu mercusuar yang terlihat lebih terang pada kondisi malam yang berkabut dibandingkan pada malam yang cerah; dan

c.       pada saat ada orang yang merokok di dalam bioskop, sorot lampu proyektor akan terlihat jelas, sedangkan gambar film yang ada di layar tidak terlihat jelas.

 

2.      Penerapan koagulasi dalam kehidupan sehari-hari.

Koagulasi adalah proses penggumpalan partikel koloid dengan menambahkan bahan elektrolit yang berbeda muatan. Dalam kehidupan sehari-hari, penerapan koagulasi dapat ditemukan pada proses-proses berikut.

a.       Proses penjernihan air

Pada proses penjernihan air, kita dapat menambahkan Tawas KAl(SO₄)₂ ke dalam air. Tawas akan membentuk koloid Al(OH)₃ yang akan menggumpalkan kotoran-kotoran di air, lalu mengendapkannya sehingga kotoran-kotoran tersebut terpisah dari air.

b.      Pengolahan karet

Karet diperoleh dari lateks ( karet mentah). Proses pemisahan karet dari lateks dapat dilakukan dengan menambahkan asam asetat atau asam formiat ke dalam lateks. Penambahan asam asetat dan asam formiat ini berfungsi untuk menggumpalkan karet sehingga karet terpisah dari lateks.

c.       Proses pembuatan tahu

Tahu dibuat dengan menghaluskan kacang kedelai yang bercampur dengan air, kemudian disaring sehingga diperoleh filtrat susu kedelai. Susu kedelai ditambahkan zat elekrolit CaSO₄.2H₂O yang dikenal di kehidupan sehari-hari sebagai batu tahu. Penambahan batu tahu berfungsi untuk menggumpalkan protein yang ada pada susu kedelai sehingga menjadi tahu.

 

3.      Penerapan adsorpsi dalam kehidupan sehari-hari.

Permukaan koloid memiliki kemampuan menyerap ion. Hal ini yang menyebabkan partikel koloid memiliki muatan. Proses penyerapan ion pada permukaan koloid disebut adsorpsi. Dalam kehidupan sehari-hari, sifat adsorpsi dapat dimanfaatkan untuk hal-hal berikut.

a.       Pemutihan gula pasir

Gula pasir atau gula tebu yang masih mengandung partikel pengotor akan berwarna cokelat atau berwarna kuning. Gula pasir dapat diputihkan dengan melarutkannya dengan air panas, kemudian dialirkan melalui tanah diatom yang berasal dari rangka tumbuhan air. Gula pasir juga dapat diputihkan dengan menambahkan karbon. Karbon adalah adsorben yang dapat mengikat partikel-partikel zat pengotor gula.

b.      Obat sakit perut (norit)

Norit mengandung serbuk karbon yang berasal dari arang kayu tertentu. Norit digunakan sebagai obat sakit perut. Norit di dalam perut akan bercampur dengan cairan yang ada di usus membentuk koloid. Koloid yang terbentuk akan menyerap zat racun atau bakteri patogen yang berada di dalam usus.

c.       Deodoran

Deodoran dalam kehidupan sehari-hari digunakan untuk menghilangkan bau badan. Bahan aktif yang terkandung di dalam deodorant adalah senyawa kimia aluminium klorohidrat Al₂(OH)₅ Cl.2H₂O. Ion aluminium klorohidrat memiliki fungsi memperkecil pori-pori kelenjar keringat dengan menggumpalkan cairan di dalam keringat sehingga jumlah keringat yang dihasilkan tidak berlebihan.

 

4.      Penerapan koloid pelindung dalam kehidupan sehari-hari.

Koloid pelindung adalah koloid yang memiliki kemampuan untuk menstabilkan koloid yang lain. Penerapannya dalam kehidupan sehari-hari diantaranya sebagai berikut.

a.       Gelatin digunakan dalam pembuatan es krim. Gelatin berfungsi mencegah terjadinya pengkristalan pada es krim agar diperoleh es krim yang lembut.

b.      Kasein adalah koloid pelindung yang secara alami terdapat pada susu.

 

5.      Penerapan dialisis dalam kehidupan sehari-hari

Dialisis adalah proses pemisahan koloid dengan larutan sejati melalui selaput membran semipermiabel. Prinsip dialisis dalam kehidupan sehari-hari digunakan untuk membantu pasien yang mengalami masalah dengan ginjal (gagal ginjal). Pada penderita gagal ginjal, fungsi ginjalnya tidak sempurna. Ginjal berfungsi untuk menyaring darah yang mengandung urea sisa metabolisme tubuh. Seharusnya jika ginjal masih baik, darah yang keluar dari ginjal sudah bersih tidak mengandung urea. Pasien gagal ginjal harus menjalani proses cuci darah dengan menggunakan dialisator sebagai pengganti ginjal.

 

6.      Penerapan elektroforesis dalam kehidupan sehari-hari.

Elektroforesis adalah peristiwa terjadinya pergerakan partikel koloid bermuatan yang dipengaruhi oleh medan listrik. Jenis muatan partikel koloid dapat ditentukan dengan elektroforesis. Penerapan elektroforesis dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk mengurangi pencemaran udara. Asap pabrik hasil buangan industri dapat dibersihkan dengan menggunakan alat yang bernama Cottrell. Alat ini menggunakan prinsip elektroforesis. Asap pabrik adalah jenis koloid aerosol padat. Cerobong asap yang dilengkapi plat kawat listrik dialiri asap pabrik. Partikel padat (zat pengotor) yang terdapat dalam asap memiliki muatan. Ketika dialirkan ke dalam cerobong, partikel ini akan tertarik oleh plat kawat listrik yang berbeda muatan dengan zat pengotor. Kemudian zat pengotor ini akan menggumpal, selanjutnya mengendap ke bawah sehingga asap yang keluar dari cerobong tidak mengandung partikel pengotor lagi.

Post a Comment for "Penerapan Sifat-Sifat Koloid dalam Kehidupan Sehari-hari"