Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penerapan Reaksi Redoks Dalam Kehidupan Sehari-hari

Reaksi redoks memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam industri. Berikut ini beberapa contoh penerapan reaksi redoks dalam kehidupan sehari-hari.

Penerapan Reaksi Redoks Dalam Kehidupan Sehari-hari

1.      Pembakaran

Reaksi pembakaran pada dasarnya merupakan reaksi suatu zat dengan oksidator, biasanya oksigen. Reaksi pembakaran banyak digunakan untuk berbagai keperluan baik rumah tangga, industri, dan transfortasi.

Contoh: reaksi pembakaran gas metana yang terkandung dalam LPG.

CH₄(g) + 2O₂(g) → CO₂(g) + 2H₂O(g)

2.      Pengolahan logam dari bijihnya

Sebagian besar logam diperoleh dengan cara mereduksi bijihnya.
Contoh: pengolahan bijih besi.

Fe₂O₃(s) + 3CO(g) → 2 Fe(s) + 3CO₂(g)

3.      Proses pemutihan

Zat pemutih adalah senyawa yang dapat digunakan untuk menghilangkan warna benda, seperti pada tekstil, rambut, dan kertas. Penghilangan warna terjadi melalui reaksi oksidasi. Oksidator yang biasa digunakan adalah natrium hipoklorit (NaOCl) dan hidrogen peroksida (H₂O₂).

4.      Pelapisan logam dengan logam lain

Pelapisan logam menggunakan listrik dikenal dengan istilah electroplating. Electroplatingbiasanya dilakukan terhadap logam-logam yang reaktif supaya tahan lama, terhindar dari korosi, dan memiliki penampilan menarik.

Misalnya sendok dan garpu makan dilapisi oleh logam nikel atau bemper mobil dilapisi dengan logam kromium.

5.      Pengawetan bahan makanan

Bahan makanan bisa rusak karena proses oksidasi. Misalnya mentega dan minyak sayur jika dibiarkan lama akan berbau tengik. Untuk menghindari proses oksidasi pada bahan makanan dapat ditambahkan zat antioksidan, misalnya BHA dan BHT.

6.      Pembuatan biogas

Pada saat bakteri aerob bekerja terjadi reaksi oksidasi, sedangkan pada saat bakteri anaerob bekerja terjadi reaksi reduksi. Bakteri anaerob bisa digunakan untuk mereduksi senyawa-senyawa organik untuk dimanfaatkan pada proses pembuatan biogas. Pembuatan biogas yang menghasilkan gas metana (CH₄) dilakukan dalam tempat tertutup dengan bahan baku kotoran hewan.

7.      Pengolahan limbah cair dengan lumpur aktif

Proses pengolahan limbah cair dilakukan melalui tiga tahap, yaitu pengolahan secara fisik, kimiawi, dan biologis. Proses pengolahan secara biologis dilakukan dengan memanfaatkan mikroorganisme sebagai agen pengurai limbah. Mikroorganisme tersebut diperoleh dengan memanfaatkan kerja lumpur aktif. Contoh reaksi yang terjadi pada penguraian H₂S adalah sebagai berikut.

2H₂S(g) + O₂(g) → 2S(s) + 2H₂O(l)

Penguraian ini berbau seperti telur busuk.

8.      Sel Volta komersial

Sel Volta adalah sumber energi listrik siap pakai yang dikemas dalam bentuk dan ukuran sesuai kegunaan. Sel Volta terdiri atas elektroda—anoda dan katoda—tempat terjadinya reaksi redoks. Kedua elektroda ini dicelupkan ke dalam zat kimia yang berperan sebagai medium aliran listrik dan sebagai oksidator atau reduktor. Umumnya, sel Volta komersial berupa sel kering baterai dan accumulator (accu). Jenis baterai bermacam-macam diantaranya baterai seng-karbon, baterai litium, dan baterai nikel-kadmium (nicad).

Tahukah Kamu?

Korosi atau perkaratan adalah peristiwa terkikisnya logam oleh zat lain, misalnya besi oleh udara. Dalam kehidupan sehari-hari, korosi dapat dijumpai pada bangunan, peralatan transportasi, atau peralatan elektronik yang menggunakan komponen logam tertentu seperti seng, tembaga, atau besi. Seng yang digunakan sebagai atap bangunan dapat mengalami kebocoran akibat korosi. Besi untuk pagar juga dapat mengalami korosi.

 


Beberapa cara dapat dilakukan untuk menghambat proses perkaratan pada logam, khususnya besi, yaitu dengan pengecatan, dilapisi dengan logam lain, dihubungkan dengan logam pelindung seperti Mg (proteksi katodik), atau dikurangi kontak dengan oksigen misalnya dilumuri oli.

 


Post a Comment for "Penerapan Reaksi Redoks Dalam Kehidupan Sehari-hari"