Pencernaan dan Pembentukan Lemak
Pencernaan dan Pembentukan Lemak
Jika pada topik sebelumnya kalian telah belajar tentang lemak dan asam lemak, pada topik kali ini kalian akan belajar tentang pencernaan dan pembentukan lemak. Pernahkah kalian memikirkan bagaimana reaksi pembentukan lemak dan metabolismenya di dalam tubuh? Agar kalian mengetahuinya, yuk simak topik ini dengan saksama.
A.
Pencernaan Lemak
Lemak merupakan salah satu zat yang diperlukan tubuh. Lemak
dapat diperoleh melalui makanan maupun dibentuk sendiri oleh tubuh. Salah satu
fungsi lemak bagi tubuh adalah sebagai cadangan makanan. Jika tubuh kurang
mendapat asupan makanan dari luar, maka tubuh akan membongkar lemak dan
mengolahnya menjadi energi. Lemak merupakan sumber energi yang lebih efektif
daripada karbohidrat dan protein. Setiap gram lemak dapat menghasilkan 9 kkal,
sedangkan karbohidrat dan protein hanya 4 kkal per gram.
Pencernaan lemak dalam tubuh manusia dilakukan secara
kimiawi. Lemak mulai dicerna pada lambung dengan bantuan enzim lipase untuk
memperkecil ukuran lemak. Selanjutnya, pencernaan lemak yang utama terjadi di
dalam usus halus. Oleh karena proses pencernaan selalu melibatkan air,
sedangkan lemak sukar bercampur dengan air, maka perlu proses emulsifikasi
terlebih dahulu agar lemak dapat dicerna dan diserap. Ketika lemak mulai
memasuki usus halus, kantung empedu menghasilkan cairan empedu untuk mengemulsi
lemak. Kemudian, dengan bantuan enzim lipase dari pankreas, lemak dihidrolisis
menjadi gliserol dan asam lemak. Hasil hidrolisis ini menjadi misel
(butir-butir lemak) dengan bantuan garam empedu.
Hasil pencernaan lemak akan diserap kembali oleh usus
halus. Absorbsi lemak paling banyak terjadi di jejenum. Gliserol dan asam lemak
rantai pendek (C₄-C₆) dapat langsung diserap menuju aliran darah. Sementara
untuk asam lemak dengan rantai panjang, monogliserida harus diubah dahulu menjadi
trigliserida. Trigliserida dan lipida besar lainnya diabsorbsi secara aktif dan
dibawa ke jaringan – jaringan adiposa melewati limfe menuju darah. Agar menjadi
energi, asam lemak diubah menjadi senyawa asetil koA melalui reaksi oksidasi-β.
Reaksi lanjut dari asetil koA inilah yang akan melepaskan energi dalam bentuk
ATP.
B.
Pembentukan Lemak
Lemak adalah ester dari gliserol dan asam lemak. Lemak
terjadi apabila 3 molekul lemak berikatan dengan satu molekul gliserol. Proses
pembentukannya dikenal dengan nama reaksi esterifikasi. Reaksi esterifikasi
dapat terjadi dengan bantuan enzim lipase yang berlangsung 2 arah.
Di laboratorium dan industri, reaksi esterifikasi lemak
dilakukan dengan pemanasan dalam suasana asam dengan bantuan katalis asam. Oleh
karena reaksi esterifikasi lemak adalah reaksi yang reversible (berlangsung
2 arah), maka pengaturan suhu, tekanan, dan jumlah zat yang direaksikan menjadi
sangat penting agar kesetimbangan reaksi dapat bergeser ke arah kanan. Dengan
demikian, dapat diperoleh lemak dalam jumlah maksimal.
C.
Pembentukan Lemak Secara Alami
Pembentukan lemak secara alami dapat dibagi dalam tiga
tahap, yaitu:
- pembentukan gliserol
- pembentukan molekul asam lemak
- kondensasi asam lemak dengan gliserol membentuk lemak
1.
Sintesis gliserol
Serangkaian reaksi biokimia terjadi pada tanaman. Pada
reaksi ini, fruktosa difosfat diuraikan oleh enzim aldosa menjadi dihidroksi
aseton fosfat, kemudian direduksi menjadi α-gliserofosfat. Gugus fosfat
dihilangkan melalui proses fosforilasi sehingga terbentuk molekul gliserol.
2.
Sintesis asam lemak
Asam lemak dapat dibentuk dari senyawa-senyawa yang
mengandung karbon seperti asam asetat, asetaldehid, dan etanol yang merupakan
hasil respirasi tanaman. Sintesis asam lemak dilakukan dalam kondisi anaerob
dengan bantuan bakteri.
3.
Kondensasi asam lemak dengan gliserol
Pada tahap pembentukan molekul lemak, terjadi proses
esterifikasi gliserol dengan asam lemak yang dikatalisis oleh enzim lipase
membentuk lemak.
D.
Penggunaan Lemak Dan Minyak Dalam Kehidupan Sehari-Hari
Lemak atau minyak banyak dimanfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari, di antaranya sebagai berikut.
1.
Sumber energi bagi tubuh
Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai cadangan makanan atau
sumber energi. Lemak adalah bahan makanan yang kaya energi. Pembakaran 1 gram
lemak menghasilkan sekitar 9 kkal.
2.
Bahan pembuatan mentega atau margarin
Lemak atau minyak dapat diubah menjadi mentega atau
margarin dengan cara hidrogenasi.
3.
Sebagai bahan bakar alternatif
Asam-asam lemak dari tumbuhan dapat diesterifikasi menjadi
biosolar atau biodiesel yang digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti
bahan bakar dari fosil.
4.
Bahan pembuatan sabun
Sabun dapat dibuat dari reaksi antara lemak atau minyak
dengan KOH atau NaOH. Sabun yang mengandung logam Na disebut sabun keras
seperti sabun batangan (bar soap), sedangkan sabun yang mengandung logam K
disebut sabun lunak seperti sabun cair (liquid soap).
Mudah bukan topik ini? Agar pemahaman kalian bertambah, yuk kerjakan latihan soal-soal yang ada.
Post a Comment for "Pencernaan dan Pembentukan Lemak "