Ciri-Ciri Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
Ciri-Ciri Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
Pernahkah kalian melihat orang mencari ikan menggunakan alat setrum
listrik? Mengapa ikan bisa mati jika alat setrum tersebut dicelupkan ke dalam
air? Bukankah penghantar listrik erat kaitannya dengan suatu bahan
logam? Nah, untuk memahami peristiwa tersebut, kamu perlu mempelajari
topik ini, yaitu ciri-ciri larutan elektrolit dan nonelektrolit. Agar kalian
dapat memahaminya, simak dengan saksama ya.
Ciri-Ciri Larutan Elektrolit
dan Non Elektrolit
Pengertian Larutan
Larutan adalah campuran homogen antara zat pelarut dan zat terlarut.
Arti homogen menunjukkan bahwa tidak ada kecenderungan zat-zat tersebut
terkonsentrasi pada bagian-bagian tertentu (membentuk satu fasa). Namun, zat
tersebut menyebar secara merata di seluruh campuran. Sifat kimia zat yang
dicampurkan dalam larutan tidak mengalami perubahan. Dalam larutan, zat pelarut
memiliki jumlah lebih banyak dibandingkan dengan zat terlarut. Zat terlarut
disebut sebagai solute, sedangkan zat pelarut disebut sebagai solvent.
Air merupakan zat pelarut yang yang paling banyak digunakan. Oleh karena itu,
air disebut sebagai pelarut universal. Contoh: Sirup tergolong larutan. Di
dalam sirup, jumlah air lebih banyak daripada gula. Oleh karena itu, sirup merupakan
larutan yang terdiri dari gula sebagaisolute dan air sebagai solvent.
Perlu kalian ketahui
bahwa larutan tidak terbatas pada sistem cairan, namun dapat juga berupa
padatan atau gas. Udara di atmosfer adalah contoh larutan sistem gas (pelarut
dan terlarut berwujud gas), sedangkan logam kuningan adalah contoh larutan
sistem padatan (campuran tembaga dan seng).
Daya Hantar Listrik Larutan
Para ilmuwan yang menyelidiki tentang kelistrikan menyatakan bahwa,
tidak hanya logam yang dapat menghantarkan arus listrik, tetapi larutan
tertentu juga dapat menghantarkan arus listrik. Pada tahun
1884, Arrhennius telah berhasil menyelidiki daya hantar listrik
berbagai larutan dari percobaan yang dilakukannya.
Daya hantar listrik
larutan adalah kemampuan larutan untuk menghantarkan arus listrik. Daya hantar
listrik larutan berbeda-beda. Untuk dapat memahami daya hantar listrik berbagai
larutan, kamu dapat melakukan percobaan sederhana dengan menggunakan alat uji
elektrolit (electrolit tester) yang dapat dirangkai sendiri.
Larutan Elektrolit dan
Nonelektrolit
Berdasarkan hasil percobaan daya hantar listrik sebelumnya, kalian
dapat mengetahui ciri-ciri larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit.
Larutan elektrolit merupakan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik,
sedangkan larutan nonelektrolit merupakan larutan yang tidak dapat
menghantarkan arus listrik. Saat kalian menguji larutan garam dapur (NaCl) dan
asam klorida (HCl), lampu uji dapat menyala. Berbeda saat pengujian asam asetat
atau cuka (CH₃COOH), lampu dapat menyala, tetapi redup. Sementara itu, saat
pengujian alkohol (C₂H₅OH) dan gula pasir (C₁₂H₂₂O₁₁), lampu tidak menyala.
Mengapa demikian?
Pada Bab Ikatan Kimia,
kalian pernah mempelajari tentang senyawa ion dan senyawa kovalen. Senyawa ion
terbentuk melalui transfer elektron, menghasilkan kation dan anion yang
memiliki muatan listrik positif dan negatif seperti garam dapur (NaCl) atau
asam klorida (HCl). Jika garam dapur dilarutkan ke dalam air, akan terurai
membentuk ion-ionnya, sehingga dalam larutan NaCl terdapat spesi yang bermuatan
listrik, yakni Na⁺ dan Cl⁻. Peristiwa terurainya elektrolit menjadi ion-ion
disebut disosiasi elektrolisis atau ionisasi.
NaCl (aq) → Na⁺ (aq) + Cl⁻
(aq)
Pada saat elektrode
dihubungkan dengan sumber arus, ion-ion Na⁺ dan Cl⁻ akan bergerak menuju
elektrode-elektrode yang berlawanan muatan dengan membawa muatan listrik.
Dengan demikian, listrik dapat mengalir dari satu elektrode ke elektrode lain
melalui ion-ion dalam larutan.
Pada saat kalian
menguji larutan alkohol dan gula pasir, lampu uji tidak menyala. Hal ini
dikarenakan alkohol dan gula pasir merupakan senyawa kovalen. Oleh karena
pembentukan ikatan kovalen tidak melalui transfer elektron, maka senyawa
kovalen tidak terionisasi (dengan beberapa pengecualian), melainkan terurai
secara molekuler. Akibatnya, di dalam larutan tidak ada spesi yang dapat
menghantarkan arus listrik.
C₂H₅OH (l) → C₂H₅OH (aq)
C₁₂H₂₂O₁₁ (s) → C₁₂H₂₂O₁₁ (aq)
Gambar tersebut
menunjukkan perbedaan antara larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit.
Larutan elektrolit (NaCl) dalam larutan terurai menjadi ion-ion, sedangkan
larutan nonelektrolit (alkohol) tetap sebagai molekul. Ciri-ciri larutan
elektrolit dan nonelektrolit dapat dilihat dalam tabel berikut.
Poin Penting
Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik
karena mengalami ionisasi.
Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan
arus listrik karena tidak mengalami ionisasi.
Post a Comment for "Ciri-Ciri Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit "