Pencemaran pada Lingkungan
Pencemaran lingkungan dapat diartikan sebagai segala bentuk perubahan pada sifat-sifat udara, air, atau tanah yang mengganggu kesetimbangan komposisi zat-zat yang terkandung didalamnya. Hal ini dapat merugikan setiap makhluk yang hidup di lingkungannya tercemar. Berikut ini adalah pendikotomian pencemaran lingkungan, yaitu:
- Pencemaran Udara
Pencemara udara terjadi akibat dari peristiwa bercampurnya zat-zat asing dengan udara bersih atau terjadi akibat peningkatan konsentrasi komponen udara yang melebihi dari ambang batas.
Knalpot-knalpot kendaraan bermotor menjadi penyumbang terbesar pencemaran udara, hal ini terjadi sejalan dengan angka pengguna kendaraan bermotor di negara Indonesia. Selain itu, gas buangan dari pabrik-pabrik dengan tanpa menggunakan pemrosesan gas buangannya serta penggunaan bahan-bahan kimia tertentu yang dapat dengan mudah bercampur di udara.
Macam-macam zat pencemar udara diantaranya, karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), oksida belerang (SO2 dan SO3, nitrogen monoksida (NO), nitorgen dioksida (NO2), partikel timbal Pb serta freon atau kloroflorocarbon (CFC).
- Pencemaran Air
Pencemaran air disebabkan adanya zat-zat kimia dalam air yang tidak memenuhi syarat-syarat air bersih. Persyaratan air bersih diantaranya, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak mengandung zat kimia berbahaya, bebas dari kuman dan penyakit, serta mengandung garam-garam mineral yang dibutuhkan. Dibawah ini adalah tolak ukur yang digunakan untuk menentukan kualitas air yaitu sebagai berikut.
1). Oksigen terlarut didalam air (DO/disolved oxygen). DO diartikan sebagai banyaknya oksigen yang terlarut didalam air. Air yang sudah tercemar oksigen terlarutnya rendah, kurang dari 3 ppm.
2). BOD(Biochemical Oxygen Demand). BOD adalah kebutuhan oksigen untuk proses biokimia didalam air. Air yang sudah tercemar memiiki BOD tinggi. Hal ini diakibatkan pencemaran air oleh banyaknya sampah organik pada air yang tercemar tersebut yang mengakibatkan kandungan BOD-nya tinggi, sehingga dibutuhkan oksigen untuk menguraikannya.
3). Zat padat terlarut pada air.
Jika semakin banyak zat-zat yang terlarut pada air maka kualitas air semakin rendah. Zat-zat yang biasanya ditemukan pada air yang tercemar adalah ion-ion dari kalsium (Ca2+), ion-ion magnesium (Mg2+) dan lain sebagainya.
4). Suhu.
Suhu normal air sesuai dengan suhu lingkungannya. Jika semakin tinggi suhu dari air, maka kelarutan oksigen semakin kecil.
5). pH air.
pH normal air adalah 7. Jika pH air terlalu rendah (nilai ph < pH 7), dapat menyebabkan air memiliki sifat asam. Hal ini tidak baik untuk dikonsumsi, begitupun sebaliknya pH air yang terlalu tinggi (nilai pH > pH7), dapat menyebabkan air memiliki sifat basa yang tinggi.
Zat-zat yang mencemari air dapat berasal dari limbah kawasan industri, limbah pemukiman, limbah pertanian, dan sebagainya. Contoh zat yang dapat mencemari air diantaranya adalah tumpahan minyak, detergen, pestisida, zat-zat anorganik seperti Hg, Cd, As, dan Pb.
- Pencemaran Tanah
Sumber pencemaran tanah dapat berasal dari zat- zat anorganik seperti
pestisida, plastik, karet, limbah rumah tangga, limbah industri, dan bahan
buangan yang tidak dapat terbiodegradasi. Pencemaran tanah yang berkelanjutan
dapat mengakibatkan perubahan komposisi zat-zat dalam tanah dan mendegradasi
unsur-unsur hara tanah. Hal ini dapat menyebabkan tanah yang tercemar kurang
subur dan tanaman menjadi kerdil dan bahkan tidak tanam pada tanah yang
tercemar tersebut.
Post a Comment for "Pencemaran pada Lingkungan"